nak, bila kau besar nanti, jangan pernah malu bila ada temanmu yang
mengejekmu atas kenyataan bahwa papahmu tak selalu ada di rumah. yang
harus kau lakukan adalah tegakkan kepalamu dan katakan “mendingan gua,
ketauan bokap gua cuma satu! nah lo?! ada enam.. bokap apa rokok
sampoerna mild setengah tuh?!”
bijaklah dalam menggunakan uang jajanmu. kau tau, nak? saat Papa
masih duduk di bangku sekolah dasar, uang jajan yang diberikan nenekmu
untuk Papah hanya sebesar 500 rupiah. memang tidak kurang, tapi Papah
tidak menggunakan uang itu dengan bijak. hanya karena Papah sedang
menjalin cinta monyet dengan teman sekelas, Papah jadi ikut Arisan yang
besarannya telah disepakati yaitu 250 perhari. coba kamu bayangkan,
nak.. apa yang bisa Papah gigit dengan uang 250 rupiah?! beli pulsa juga
enggak cukup! pelajarannya adalah jangan pernah ikut arisan! dapetnya
cuma sekali, bayarnya berkali-kali! rugi!
Papah tidak melarangmu untuk pergi clubbing, tapi Papah minta kamu
gunakan mata, bukan insting ketika akan berkenalan dengan wanita di klub
malam. bukan apa-apa, Papah pernah punya pengalaman menjengkelkan buat
yang satu ini. saat itu Papah masih berstatus ‘pemain baru’. bermodal
minum satu gelas Ciu, Papa mulai iseng cari cewek. ditengah kerumunan
massa yang membaur di dancefloor, nemu deh tuh satu! dicolek
dikit-dikit, diem aja. dirangkul dari belakang, nurut aja. sikat! Papah
balikin badannya, dan kita berciuman! rasa suka cita berubah jadi duka
cita ketika Papah tiba diruangan yang lebih terang. lebar mulutnya
sekuping, nak!! pantas aja rasanya kepala Papah kaya dikokop semalaman!
anakku tersayang…
bila nanti kau telah menjadi seorang mahasiswa dan akan mengerjakan
skripsi. jangan pernah percaya dengan perkataan, ‘ngerjain skripsi itu
susah’. skripsi itu mudah, nak. sugesti negatif dari dalam diri kita
sendiri lah yang membuat hal itu terasa sangat sulit untuk dikerjakan.
Papah menyesal karena telah mengulur waktu selama tiga bulan cuma
untuk berdiam diri ketimbang masuk kuliah. Dan akhirnya Drop Out dech,
Papah terus khawatir dengan apa yang akan terjadi nanti bila nerusin
kuliah dan seminar skripsi ini telah Papah serahkan. Papah takut
ditanyain ‘siapa yang ngerjainnya?’.
pada akhirnya Papah sadar bahwa Papah enggak punya hak untuk
mereka-reka apa yang akan terjadi nanti. yang bisa kita lakukan hanya
melakukan yang terbaik untuk saat ini dan bila memang itu yang terbaik,
maka yang baik juga lah yang akan kita dapatkan di kemudian hari. itu
benar-benar terjadi kepada Papah, nak. maka dari itu, teruslah
berpikiran baik.
akhir kata Papah ucapkan
“Papah selalu sayang kamu”
0 komentar:
Posting Komentar