Biografi Ari Safalufi.
Berikut selengkapnya latar belakang seorang Ari Safalufi.
Kisah Hidup Perjalan Ari Safalufi Si Anak Jalanan telah ditulis dalam sebuah blog yang berjudul “si anak Jalanan ” blog ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Ari Safalufi dari kecil hingga sukses seperti saat ini.
Profil Biografi &
Kisah Suka Duka Ari Safalufi - Dia adalah pengusaha, dia bisa
dijadikan contoh buat pemuda Indonesia agar bisa berkarya dan sukses di
usia muda.
Untuk menuliskan jalan hidup tentu tidak cukup mudah. Namun di sini saya ingin berbagi sedikit kisah yang semoga bermanfaat bagi Anda, ( sejujurnya, saya berharap sahabat semua menyempatkan untuk membacanya suatu saat nanti). Maka, saya coba menuangkan beberapa kenangan masa kanak-kanak hingga masa sekarang saja, Ari kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak pinggiran kota Metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat telpon2an dari kaleng susu bekas dan benang dekat rumahnya di Desa Larangan Kreo Ciledug, adalah kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai, sambil jajan penganan murah, Kelas 1 hingga kelas 3 SD sekolah di Cipulir Kebayoran lama jakarta selatan. sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
Ari Safalufi kelahiran Jakarta, 07 Nopember ini memang sudah memiliki bakat bisnis sejak kecil mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual rokok, menjadi tukang Semir sepatu pun pernah dilakukannya.
PROFIL SINGKAT
Nama : Ari Safalufi
Tanggal Lahir: 07 Nopember
Tempat Lahir: Jakarta
Job : Enterperneur, Owner Focus Studio photography & Video, Owner Warung Scooter reload, Boss Djempol Snack dan Bakso Djoss 99, Direktur CV Dewa Bumi Bergerak di Supplier Kopi Kapulaga dan Madu.
Ari sudah belajar berbisnis mulai usia dini pada waktu kelas 5 SD dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan,dan berbagai macam permainan yang disukai anak-anak.
Menginjak SMP ia sudah bekerja di rumah dengan mengambil kerjaan dari Perusahaan Elektronik di Kudus, kerja nya adalah menyolder Tuner TV maupun menggunting kabel dan melapisi dengan timah.
Mulai beranjak dewasa pada waktu masuk jenjang SMA Ari mulai melebarkan keinginan bekerjanya, dengan menjadi tukang semir sepatu di sekolah, pekerjaan itu dilakoni setiap jam istirahat berbunyi, pelanggan setia nya adalah adik dan kakak kelas maupun guru tak luput dari nya. Hari minggu atau hari-hari kosong ia lakoni dengan jual rokok keliling. Ia sama sekali meninggalkan rasa malu untuk semua itu. Yach semua itu demi kemandiriannya,
Ari Safalufi bukanlah anak cerdas yang menonjol di kelas maupun sekolah, ia adalah rata-rata siswa atau boleh di bilang sedikit bebal dalam menerima pelajaran dari guru-guru.
Lulus dari SMA Ari tidak ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, karena ia tahu tentang kondisi kemampuan otak nya, tapi akhirnya dengan bujukan orang tua nya luluh juga. Sedikit mengenyam Universitas akhirnya drop out jua, faktor pekerjaanlah yang membuat ia tidak betah menimba ilmu. Padahal bila dilihat Ari adalah anak semata wayang dari Ortu nya, bukan berarti anak tunggal bisa seenaknya. Yang pasti kasih sayang kedua orang tua melebihi dari segalanya. Singkat cerita ia menikah diusia muda ( Tidak diceritakan lebih jelas dalam menjalani kerasnya kehidupan RT ).
Apapun yang manusia harapkan kadang tidak sesuai dengan jalan Tuhan..manusia hanya bisa berharap tapi Tuhan jualah yang berkendak..
Usaha-usahanya mengalami kebangkrutan. Ari tidak putus asa dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan mengevaluasi kembali lagi dan merenungi kesalahannya dan membaca biografi pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian Ia meneruskan usaha lagi..Akhirnya semua yang dicinta dan citakan terlampaui juga...آمــــــــــــــــــين
semua bisa terbentuk dari 5 tips
Pertama, memperbaiki hubungan dan kualitas komunitas atau lingkungan kita. Lingkungan sangat berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan perkembangan jiwa kita. Misalnya, ketika kita melontarkan hasrat untuk terjun ke dunia bisnis, maka tidak menutup kemungkinan banyak yang akan bilang “ah, ngapain sih bisnis? nanti aja” “sok tua loh! nikmati hidup aja dulu!”. Nah, jika kita berteman dengan orang-orang yang berpikiran pesimis seperti, ada kemungkinan kita tidak akan maju. Untuk itu pilihlah lingkungan dan komunitas pergaulan yang tepat.
Kedua, bagi Anda yang ingin memulai bisnis, janganlah memulai dari nol! Maksudnya, kalau istilah tangga, ada tangga 1 sampai 5, maka kita mulailah di tangga yang ke 4 atau ke 5. Misalnya, kita bisa meneruskan suatu usaha yang sudah dirintis oleh orang lain.
Ketiga, Jangan NATO (No Action Talk Only). Ketika kita sudah punya banyak teori, langkah selanjutnya yang paling penting kita lakukan adalah ACTION, bertindak. Lakukan bisnis kita mulai sekarang, tidak ada kata menunda, nanti saja, atau kalau saya sudah besar!
Keempat, perbaiki hubungan kualitas kita dengan orang tua dan Tuhan. Hubungan dengan orang tua harus tetap terjaga dengan baik dengan selalu meminta pendapat dan nasehat tentang berbagai hal. Jangan mentang-mentang sudah sukses, lalu kita lepas dari orang tua kita. Apalagi dengan Tuhan, berdoa dan mohon petunjuk-Nya merupakan hal esensial lainnya yang harus kita jalankan.
Kelima, ingat kepada orang lain. Selalu tanamkan makna “the power of giving”, bersedekah, berbagi dengan orang lain. Kekuatan memberi bukanlah isapan jempol belaka. Semakin banyak Anda memberi, maka akan semakin banyak pula Anda menerima.
Untuk menuliskan jalan hidup tentu tidak cukup mudah. Namun di sini saya ingin berbagi sedikit kisah yang semoga bermanfaat bagi Anda, ( sejujurnya, saya berharap sahabat semua menyempatkan untuk membacanya suatu saat nanti). Maka, saya coba menuangkan beberapa kenangan masa kanak-kanak hingga masa sekarang saja, Ari kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak pinggiran kota Metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat telpon2an dari kaleng susu bekas dan benang dekat rumahnya di Desa Larangan Kreo Ciledug, adalah kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai, sambil jajan penganan murah, Kelas 1 hingga kelas 3 SD sekolah di Cipulir Kebayoran lama jakarta selatan. sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
Ari Safalufi kelahiran Jakarta, 07 Nopember ini memang sudah memiliki bakat bisnis sejak kecil mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual rokok, menjadi tukang Semir sepatu pun pernah dilakukannya.
PROFIL SINGKAT
Nama : Ari Safalufi
Tanggal Lahir: 07 Nopember
Tempat Lahir: Jakarta
Job : Enterperneur, Owner Focus Studio photography & Video, Owner Warung Scooter reload, Boss Djempol Snack dan Bakso Djoss 99, Direktur CV Dewa Bumi Bergerak di Supplier Kopi Kapulaga dan Madu.
Ari sudah belajar berbisnis mulai usia dini pada waktu kelas 5 SD dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan,dan berbagai macam permainan yang disukai anak-anak.
Menginjak SMP ia sudah bekerja di rumah dengan mengambil kerjaan dari Perusahaan Elektronik di Kudus, kerja nya adalah menyolder Tuner TV maupun menggunting kabel dan melapisi dengan timah.
Mulai beranjak dewasa pada waktu masuk jenjang SMA Ari mulai melebarkan keinginan bekerjanya, dengan menjadi tukang semir sepatu di sekolah, pekerjaan itu dilakoni setiap jam istirahat berbunyi, pelanggan setia nya adalah adik dan kakak kelas maupun guru tak luput dari nya. Hari minggu atau hari-hari kosong ia lakoni dengan jual rokok keliling. Ia sama sekali meninggalkan rasa malu untuk semua itu. Yach semua itu demi kemandiriannya,
Ari Safalufi bukanlah anak cerdas yang menonjol di kelas maupun sekolah, ia adalah rata-rata siswa atau boleh di bilang sedikit bebal dalam menerima pelajaran dari guru-guru.
Lulus dari SMA Ari tidak ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, karena ia tahu tentang kondisi kemampuan otak nya, tapi akhirnya dengan bujukan orang tua nya luluh juga. Sedikit mengenyam Universitas akhirnya drop out jua, faktor pekerjaanlah yang membuat ia tidak betah menimba ilmu. Padahal bila dilihat Ari adalah anak semata wayang dari Ortu nya, bukan berarti anak tunggal bisa seenaknya. Yang pasti kasih sayang kedua orang tua melebihi dari segalanya. Singkat cerita ia menikah diusia muda ( Tidak diceritakan lebih jelas dalam menjalani kerasnya kehidupan RT ).
Apapun yang manusia harapkan kadang tidak sesuai dengan jalan Tuhan..manusia hanya bisa berharap tapi Tuhan jualah yang berkendak..
Usaha-usahanya mengalami kebangkrutan. Ari tidak putus asa dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan mengevaluasi kembali lagi dan merenungi kesalahannya dan membaca biografi pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian Ia meneruskan usaha lagi..Akhirnya semua yang dicinta dan citakan terlampaui juga...آمــــــــــــــــــين
semua bisa terbentuk dari 5 tips
Pertama, memperbaiki hubungan dan kualitas komunitas atau lingkungan kita. Lingkungan sangat berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan perkembangan jiwa kita. Misalnya, ketika kita melontarkan hasrat untuk terjun ke dunia bisnis, maka tidak menutup kemungkinan banyak yang akan bilang “ah, ngapain sih bisnis? nanti aja” “sok tua loh! nikmati hidup aja dulu!”. Nah, jika kita berteman dengan orang-orang yang berpikiran pesimis seperti, ada kemungkinan kita tidak akan maju. Untuk itu pilihlah lingkungan dan komunitas pergaulan yang tepat.
Kedua, bagi Anda yang ingin memulai bisnis, janganlah memulai dari nol! Maksudnya, kalau istilah tangga, ada tangga 1 sampai 5, maka kita mulailah di tangga yang ke 4 atau ke 5. Misalnya, kita bisa meneruskan suatu usaha yang sudah dirintis oleh orang lain.
Ketiga, Jangan NATO (No Action Talk Only). Ketika kita sudah punya banyak teori, langkah selanjutnya yang paling penting kita lakukan adalah ACTION, bertindak. Lakukan bisnis kita mulai sekarang, tidak ada kata menunda, nanti saja, atau kalau saya sudah besar!
Keempat, perbaiki hubungan kualitas kita dengan orang tua dan Tuhan. Hubungan dengan orang tua harus tetap terjaga dengan baik dengan selalu meminta pendapat dan nasehat tentang berbagai hal. Jangan mentang-mentang sudah sukses, lalu kita lepas dari orang tua kita. Apalagi dengan Tuhan, berdoa dan mohon petunjuk-Nya merupakan hal esensial lainnya yang harus kita jalankan.
Kelima, ingat kepada orang lain. Selalu tanamkan makna “the power of giving”, bersedekah, berbagi dengan orang lain. Kekuatan memberi bukanlah isapan jempol belaka. Semakin banyak Anda memberi, maka akan semakin banyak pula Anda menerima.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus